Wale Gonofu

Wale Gonofu

Seperti kerajinan sabut kelapa yang dihasilkan pasangan Ambrosius Montolalu dan Dyah Sri Utami. Dengan merek Wale Gonofu, keduanya membuat beragam kerajinan tangan yang mayoritas berasal dari sabut kelapa, termasuk memanfaatkan batok dan kayu kelapa. Ambrosius Montolalu dan Dyah Sri Utami memiliki Workshop dan gallery Wale Gonofu di Desa Pinenek, Jaga 1, Likupang Timur, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Tidak kurang dari 40 jenis produk kerajinan hasil tangan Ambrosius Montolalu dan Dyah Sri Utami ditampilkan di sini.

“Wale Gonofu dalam bahasa lokal Minahasa artinya rumah sabut kelapa. Menariknya yang memunculkan ide ini adalah istri, yang notabene dari Jawa,” ungkap Ambrosius.

Kerajinan tangan yang diproduksi Wale Gonofu beragam, dari bunga, gantungan kunci, kalung, gelang, anting, notebook, sikat, hingga dekorasi seperti pohon natal. Barang-barang ini tak hanya dipasarkan di wilayah Sulawesi Utara, tetapi juga pernah ke luar negeri.

Wale Gonofu dirintis Ambrosius Montolalu dan Dyah Sri Utami pada tahun 2017. Produk-produk kerajinan tangan Wale Gonofu pada akhirnya mengisi toko-toko souvenir yang ada di Kota Manado. Dalam perkembangannya, toko-toko souvenir meminta untuk mereka memproduksi kerajinan tangan berukuran kecil. Bahkan sudah go internasional.

“Penjualan ke luar negeri lebih ke pertemanan dan ke pameran-pameran. Kami juga pernah ikut pameran di Italia. Kami tentu ingin bisa mengekspor sendiri produk-produk kami. Kami sangat senang sekali Kemenparekraf dan rombongan datang menengok kami. Membuat kami semakin bersemangat,” kata Dyah.

President Federation of ASEAN Travel Association (FATA) Pauline Suharno, yang juga Direktur Elok Tour Jakarta dan Ketua Umum DPP Astindo, mengatakan sudah arahkan travel agent/tour operator anggota asosiasinya untuk memasukkan kunjungan ke desa wisata & UMKM lokal dalam paket-paket wisata yang ditawarkan ke customer.

“Jadi wisatawan yang datang bisa menikmati melihat pembuatannya. Setting kerajinan UMKM ini berada dalam atraksi desa. Pengunjung biar diajak interaksi dan membuat mereka betah di area desa. Ditambah lagi kemasan yang bagus dan rapih, wah, berkualitas dan keren. Kami akan dukung mempromosikan paket ini sebagai paket eduwisata yang memberikan kesempatan wisatawan untuk menambah wawasan sambil berwisata,” katanya.

Produk UMKM